Seminar Nasional Pendidikan Islam IUQI Bogor



Institut Umml Quro Al-Islami Bogor (IUQI) Bogor menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan Islam. Acara ini dihadiri oleh 419 Mahasiswa dan Dosen dari berbagai Universitas/Perguruan Tinggi secara luring maupun daring, dengan mengusung tema “Transformasi Pendidikan di Era Digital Berbasis Kolaboratif dan Interaktif” acara ini meriah di Ruang Auditorium Gedung C IUQI Bogor pada Rabu, 24 Januari 2024.

Rektor IUQI Bogor, Dr. H. Saiful Falah, M.Pd.I dalam sambutanya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh peserta dan panita penyelenggara Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, ia berharap momentum seminar ini para peserta mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari narasumber, dengan penuh kebanggaan IUQI Bogor  telah menghadirkan dua orang Profesor sebagai Narasumber yaitu, Prof. Dr. Hj. Imas Kania Rahman, M.Pd.I selaku sekertaris Program Magister Universitas Ibn Kholdun Bogor dan Prof. Dr. Istiningsih, M.Pd. ketua Program Doktoral UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dalam materinya yang membahas tentang “Transformasi Pendidikan Islam Era Digital Dalam Membangun Jati Diri Generasi Muda Berbasis Kolaboratif Dan Interaktif” Prof. Dr. Hj. Imas Kania Rahman, M.Pd.I menyampaikan bahwa “era digital ini mengubah perilaku manusia secara masif terutama pada generasi muda. Baik dampak positif maupun negative, positifnya era digital ini Memudahkan manusia dalam berkomunikasi, interaksi, transaksi, serta memperoleh wawasan. Negatifnya ini berpengaruh Pada aspek sikap (afektif) dan psikomotorik”.


Selain itu ada beberapa Problem yang muncul, diantaranya adalah adic (gadget, pornografi, game, drakor) berimplikasi pada pergaulan bebas, perilaku seksual menyimpang (LGBT), kecanduan NAFZA, perilaku agresif pada orang lain (bulliying, tawuran dan membunuh) juga agresif pada diri sendiri (self harm bahkan bunuh diri). Ia juga menekankan bahwa “ Transformasi pendidikan Islam era digital dalam membangun jati diri generasi muda Indonesia motor penggeraknya adalah lembaga pendidikan (formal) melakukan kolaborasidengan pendidikan informal dan non formal”.

Tidak hanya itu, Lembaga pendidikan Islam perlu memadukan tiga bidang utama yang utuh dan komplementer yaitu intruksional kurikuler, administrasi kepemimpinan serta bimbingan dan konseling profesional islami. Formulasi yang tepat kolaborasi interaktif dengan pendidik di masyarakat perlu dilakukan langkah lanjut penelitian yang menghasilkan rumusan pendidikan masyarakat berbasis masjid dalam membangun jati diri generasi muda Indonesia.


“Meskipun terdapat perkembangan positif, masih ada tantangan seperti kesenjangan digital, kebutuhan akan lebih banyak guru yang terampil dalam teknologi, dan masalah infrastruktur di daerah terpencil. Transformasi pendidikan menuju era digital memerlukan komitmen berkelanjutan dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta”. Ujar Prof. Dr. Istiningsih, M.Pd pada saat menyampaikan materinya.


Pada penyampaiannya ia juga menekankan untuk melakukan Kolaborasi antar sector/kementerian (dinas): sektor Pendidikan atau agama, sektor informasi dan teknologi, sektor sumberdaya alam, kementerian lingkungan ditingkatkan. Perbaikan budaya teknologi: mindset pendidik, sarana/prasarana, kurikulum. Memperbanyak training skill semua SDM dalam Pendidikan.


Momentum seminar nasional ini juga memberikan kesempatan kepada seluruh peserta untuk membuat artikel, Untuk 12 artikel terbaik akan diterbitkan di jurnal terindeks sinta secara gratis. Subtema yang diangkat pada artikel ini tentang; Pendidikan dan teknologi, Pendidikan dan kelembagaan Masyarakat, inovasi model pembelajaran, pengembangan sdm di Lembaga Pendidikan, dan kearifan lokal dan modernisasi Pendidikan.

IUQI BOGOR

Writer : Abdul Hadad

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *